Coretan Pena

  Kegiatan olahraga siswa kelas 3 di SDN 16 Salama berlangsung dengan permainan bola kecil yang dipandu oleh Ibu Derry dan Pak Irfan. Sebelum memulai permainan, guru memberikan penjelasan singkat mengenai teknik dasar melempar dan menangkap bola kecil agar siswa memahami cara bermain dengan benar. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diajarkan untuk saling melempar dan menangkap bola dengan jarak yang sesuai kemampuan mereka.  Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam permainan ini. Mereka mencoba untuk saling melempar bola dengan tepat dan menangkapnya dengan baik. Permainan ini tidak hanya melatih keterampilan motorik dan koordinasi mata-tangan, tetapi juga membangun kerjasama di antara siswa.

  Kegiatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) di SDN 16 Salama diawali dengan seluruh guru dan siswa berkumpul di lapangan sekolah, termasuk kepala sekolah yang turut hadir dan duduk bersama-sama dengan para siswa. Semua peserta mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari Jumat. Kegiatan pertama dimulai dengan pembacaan surah-surah pendek dan Surah Yaasiin yang dipandu oleh Pak Sulaiman. Siswa dengan penuh semangat mengikuti pembacaan surah secara serempak. Setelah pembacaan surah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan shalat bersama. Berdiri dengan tertib untuk melaksanakan shalat.

  Kegiatan belajar Bahasa Inggris di kelas 3 SDN 16 Salama dimulai dengan latihan membaca yang bertujuan untuk memperluas kosa kata, memperbaiki pelafalan, dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Guru memberikan materi berupa teks pendek yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa kelas 3. Setiap siswa diminta untuk membaca teks tersebut secara bergantian dengan suara yang jelas. Guru membantu dengan memberikan contoh pelafalan kata-kata yang benar dan memberikan penjelasan mengenai arti dari kosa kata baru yang muncul dalam teks. Setelah sesi membaca selesai, siswa diminta untuk mengulangi kata-kata yang sulit diucapkan untuk memperbaiki pelafalan mereka. Koreksi diberikan secara langsung oleh guru, dan siswa juga didorong untuk melafalkan kata-kata tersebut secara berulang-ulang agar terbiasa. Selanjutnya, guru memberikan latihan berupa kosa kata yang berkaitan dengan teks yang telah dibaca. Siswa diminta untuk mencatat dan memahami arti dari kata-kata baru tersebut. 

  Kegiatan belajar PJOK di kelas 5 SDN 16 Salama dengan materi melempar dan menangkap bola. Siswa dipandu oleh guru PJOK untuk menguasai teknik dasar dalam olahraga melempar dan menangkap bola kecil. Pada awal kegiatan, guru memberikan penjelasan mengenai cara melempar bola dengan teknik yang benar, seperti cara memegang bola, posisi tubuh saat melempar, dan arah lemparan. Guru juga menjelaskan teknik menangkap bola, termasuk posisi tangan dan bagaimana memusatkan perhatian pada bola yang datang. Setelah penjelasan, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok berlatih melempar dan menangkap bola dengan teman mereka. Setiap siswa diberi giliran untuk melempar dan menangkap secara bergantian, dengan guru memantau setiap gerakan mereka. Guru juga menyisipkan permainan sederhana seperti "tangkap bola berantai," di mana siswa harus menangkap dan melempar bola dengan cepat.

  Kegiatan literasi di SDN 16 Salama dipandu oleh Ibu Fuji Astuti dan Ibu Sumiati. Kegiatan ini melibatkan berbagai penampilan dari siswa kelas 3 yang menampilkan siklus makhluk hidup, yang menjadi salah satu tema utama literasi kali ini. Penampilan pertama diawali dengan siswa kelas 3 yang secara bergantian mempresentasikan siklus hidup beberapa makhluk hidup. Setiap kelompok menjelaskan tahapan pertumbuhan dari makhluk hidup tersebut. Siswa menggunakan gambar dan alat peraga sederhana untuk memperjelas penjelasan mereka, sehingga penonton, termasuk siswa dari kelas lain, dapat dengan mudah memahami siklus tersebut. Setelah penampilan terkait siklus makhluk hidup, acara dilanjutkan dengan tarian tradisional Sasambo, yang merupakan salah satu tarian khas dari daerah Nusa Tenggara Barat. Siswa yang tampil dengan kostum khas menari dengan penuh semangat. Penampilan tarian ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton, termasuk guru-guru yang hadir.

Kegiatan belajar kelas 3 matematika dengan topik membandingkan bilangan lebih besar dan lebih kecil.  Guru memperkenalkan simbol “>” (lebih besar) dan “<” (lebih kecil) kepada siswa dan memberikan beberapa contoh sederhana di papan tulis. Misalnya, guru menuliskan 45 > 32 dan 28 < 56 untuk membantu siswa memahami penggunaan simbol-simbol tersebut. Setelah penjelasan, guru membagikan lembar kerja yang berisi beberapa soal untuk membandingkan bilangan. Siswa diminta mengerjakan soal-soal tersebut secara individu dengan membandingkan dua angka dan menuliskan simbol yang sesuai di antara bilangan tersebut.  Setelah beberapa waktu, guru memeriksa hasil kerja siswa secara acak, memberikan **umpan balik** kepada siswa yang memerlukan bantuan, dan membimbing mereka yang masih bingung. Siswa yang telah menyelesaikan tugas diberikan soal tambahan sebagai latihan penguatan.

  Kegiatan belajar siswa kelas 5 untuk pelajaran PAI setor hafalan Juz 30, dimulai dengan guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan setoran hafalan. Surah yang dihafal kali ini adalah Al-Lahab, An-Nasr, dan Al-Ma'un. Siswa diminta untuk setor hafalan secara bergiliran di hadapan guru. Setiap siswa maju untuk membacakan surah yang telah mereka hafal. **Guru mendengarkan dengan seksama**, memastikan bahwa siswa melafalkan setiap ayat dengan tajwid yang benar dan pelafalan yang tepat. Jika ada kesalahan dalam pengucapan atau hafalan, guru memberikan masukan dan membimbing siswa untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Selain itu, beberapa siswa yang masih perlu latihan tambahan diberikan waktu untuk berlatih bersama teman-temannya sebelum mereka maju. Kegiatan ini juga menjadi ajang saling mendukung di antara siswa, di mana mereka saling membantu dalam mengingat ayat-ayat yang mungkin terlupa.

  Kegiatan belajar Bahasa Indonesia kelas 3 dengan materi SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan) dimulai dengan guru memberikan penjelasan mengenai apa itu SPOK. Dalam sebuah kalimat, subjek adalah siapa yang melakukan tindakan, predikat adalah kata kerja atau tindakan yang dilakukan, objek adalah apa atau siapa yang dikenai tindakan, dan keterangan adalah informasi tambahan seperti waktu atau tempat. Selanjutnya, guru menuliskan beberapa contoh kalimat di papan tulis, seperti "Ibu memasak nasi di dapur." Lalu, guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi mana yang merupakan subjek, predikat, objek, dan keterangan dalam kalimat tersebut.  Guru memberikan soal latihan individu berupa beberapa kalimat di mana siswa diminta mengisi bagian yang kosong, misalnya hanya subjek, predikat, objek, atau keterangan. Dengan cara ini, siswa dapat lebih memahami dan menguasai konsep SPOK melalui praktik langsung.

  Kelas 4 dengan kegiatan olahraga materi melempar dan menangkap bola kecil dimulai dengan pemanasan. Guru memimpin siswa melakukan peregangan otot-otot tangan dan kaki agar siap beraktivitas. Setelah pemanasan selesai, memberikan penjelasan singkat tentang teknik dasar melempar dan menangkap bola kecil. Saya juga memberikan contoh cara melempar bola dengan tepat, baik itu menggunakan tangan kanan maupun kiri, serta bagaimana posisi tangan saat menangkap bola agar aman dan efektif. Siswa kemudian dibagi menjadi beberapa pasangan. Setiap pasangan berlatih melempar dan menangkap bola kecil secara bergantian. Guru berkeliling untuk memantau dan memberikan koreksi jika ada siswa yang kesulitan atau melakukan teknik yang kurang tepat. 

  Kegiatan guru piket dalam melaksanakan tugas dimulai sejak pagi hari, dengan menyambut kedatangan siswa di gerbang sekolah. Guru piket, yang hari ini bertugas Ibu Sumiati, berdiri di depan gerbang dengan senyuman hangat, menyapa setiap siswa yang datang. Siswa yang datang satu per satu diarahkan untuk masuk dengan tertib dan rapi ke dalam lingkungan sekolah.  Setelah menyambut siswa, guru piket kemudian melanjutkan tugas berikutnya, yaitu mengisi daftar kehadiran guru di lembar presensi. Jika ada guru yang belum hadir atau izin, guru piket mencatat keterangannya. Selain itu, guru piket juga memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, termasuk memantau kondisi sekitar sekolah. 

  Kegiatan belajar kelas 6 dengan materi wawancara dimulai dengan penjelasan dari guru mengenai apa itu wawancara, yaitu sebuah percakapan atau dialog yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi dari narasumber melalui pertanyaan yang telah disiapkan. Guru juga menjelaskan pentingnya keterampilan bertanya dan mendengarkan dalam proses wawancara. Setelah pemahaman dasar diberikan, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki peran yang berbeda, yaitu ada yang bertugas sebagai pewawancara, narasumber, dan kameramen. Pewawancara bertugas untuk menyiapkan dan mengajukan pertanyaan, narasumber menjawab pertanyaan yang diberikan, sementara kameramen bertugas untuk merekam proses wawancara menggunakan alat yang disediakan atau berpura-pura merekam jika tidak ada kamera. Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu, sesuai dengan topik yang telah ditentukan oleh guru. Setelah persiapan selesai, kelompok secara bergantian melakukan adegan wawan

  Hari ini SDN 16 Salama mendapatkan kunjungan mahasiswa KKN STIE Bima dalam rangka sosialisasi. Kegiatan sosialisasi oleh mahasiswa KKN dari Kampus STIE Bima di SDN 16 Salama berlangsung dengan tema "Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Sejak Dini." Acara ini diikuti oleh siswa kelas 6 sebagai peserta utama, dengan tujuan memberikan pemahaman dasar mengenai kewirausahaan dan bagaimana menanamkan semangat tersebut sejak usia dini. Sosialisasi dimulai dengan pengarahan dari mahasiswa KKN yang memperkenalkan konsep kewirausahaan, seperti bagaimana mengenali peluang usaha, berpikir kreatif, serta pentingnya keberanian mengambil risiko dalam dunia bisnis. Mereka juga menjelaskan bagaimana memanfaatkan potensi lokal dalam menciptakan produk yang unik dan bernilai. Mahasiswa KKN juga membawa produk makanan hasil olahan mereka, yang dibuat dengan kearifan lokal desa Salama namun mengemasnya dengan tren masa kini. Produk-produk ini dipresentasikan kepada siswa kelas 6, memberikan contoh nya

  Hari ini bersama guru kelas ibu Nurhayati siswa kelas 4 belajar seni musik. Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat tentang irama dan nada. Guru menjelaskan bahwa irama adalah pengaturan bunyi dalam musik, sementara nada adalah bunyi yang memiliki ketinggian tertentu. Juga memperkenalkan not angka sebagai representasi nada dalam musik, di mana setiap angka mewakili satu nada dalam tangga nada. Setelah memberikan pengantar, siswa diajak untuk membaca not angka. Menuliskan beberapa baris not angka di papan tulis dan mencontohkan bagaimana cara membaca not angka tersebut dengan. Siswa kemudian diminta untuk membaca not angka bersama-sama dengan mengikuti tempo yang sudah ditentukan. 

  Kegiatan belajar kelas 6 dengan topik Mengenal Norma. Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai norma oleh guru. Menjelaskan bahwa norma adalah aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Siswa diajak untuk memahami berbagai jenis norma, seperti norma agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesusilaan. Setelah memberikan penjelasan dasar, guru membagi siswa ke dalam kelompok diskusi. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mendiskusikan contoh penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk memberikan contoh nyata yang mereka temui di lingkungan sekitar. Setiap kelompok kemudian berdiskusi dan membuat contoh penerapan norma yang mereka pilih.  Sebagai penutup pembelajaran, guru memberikan tugas evaluasi berupa soal.

  Hari ini siswa kelas 5 melaksanakan kegiatan asesmen formatif pelajaran IPAS. Kegiatan asesmen formatif ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. Sebelum memulai asesmen, Pak Sulaiman memberikan penjelasan singkat tentang tujuan asesmen, yaitu untuk mengevaluasi penguasaan siswa terhadap konsep-konsep IPAS, serta sebagai alat untuk melihat area mana yang memerlukan pemahaman lebih lanjut. Siswa diminta untuk mempersiapkan alat tulis mereka dan menjaga ketenangan selama proses asesmen berlangsung. Pak Sulaiman membagikan lembar soal kepada setiap siswa, yang berisi pertanyaan tentang materi yang telah dibahas di kelas. Selama pelaksanaan, Pak Sulaiman berkeliling untuk memastikan setiap siswa memahami instruksi dan memberikan bantuan jika ada kesulitan dalam memahami soal.  Setelah semua siswa selesai, Pak Sulaiman mengumpulkan lembar jawaban dan memberikan apresiasi atas usaha siswa dalam mengikuti asesmen. Pada sesi terakhir, guru

  Kegiatan belajar kelas 1 Pendidikan Pancasila di SDN 16 Salama berlangsung dengan penuh antusias. Pada hari ini, guru kelas Ibu Suharti didampingi Ibu Annisah mengajarkan siswa tentang sila-sila dalam Pancasila melalui metode Tepuk Pancasila.  Kegiatan dimulai dengan guru memperkenalkan simbol setiap sila Pancasila. Setelah itu, guru menuliskan lirik Tepuk Pancasila di papan tulis, dan menjelaskan bagaimana cara melafalkan dan melakukan tepuk tersebut. Ibu Suharti memberikan contoh dengan melafalkan sambil melakukan gerakan tepuk yang diiringi dengan semangat.  Setelah guru memberikan contoh, siswa secara bergantian diminta untuk maju ke depan kelas dan mencoba melafalkan serta melakukan tepuk Pancasila. Dengan semangat, siswa mengikuti gerakan tepuk. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk menulis lirik Tepuk Pancasila di buku tulis mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman siswa terhadap simbol-simbol dan nilai-nilai Pancasila melalui cara yang menyenangkan dan mu

  Kegiatan upacara bendera di SDN 16 Salama berlangsung dengan tertib. Pada kesempatan ini, yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Ibu Kepala Sekolah. Sedangkan petugas upacara adalah siswa kelas 4, yang sebelumnya telah berlatih bersama guru kelas untuk memastikan kelancaran pelaksanaan upacara bendera pada hari ini. Upacara dimulai dengan pemimpin upacara memasuki lapangan, pembina upacara juga memasuki lapangan, penghormatan kepada pembina upacara, pengibaran bendera merah putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya pembacaan UUD 1945, pembacaa teks Pancasila oleh pembina. Dalam amanatnya, Ibu Kepala Sekolah menyampaikan beberapa informasi penting kepada seluruh siswa dan guru, terutama terkait persiapan pelaksanaan sumatif tengah semester. Beliau mengingatkan agar siswa dan guru menyiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ulangan ini, mulai dari belajar dengan giat hingga mempersiapkan materi yang akan diujikan. Selain itu, pembina upacara juga memberikan ap

  Kegiatan belajar Pendidikan Pancasila kelas 2 dengan topik **"Berhati-hati di Mana Saja"** dimulai dengan penjelasan oleh guru mengenai pentingnya memahami tempat-tempat umum dan berhati-hati ketika berada di lingkungan sekitar. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu agar siswa dapat menyimpulkan nama tempat berdasarkan ciri-ciri tertentu. Guru memulai dengan memberikan pengantar tentang berbagai macam tempat umum yang sering dikunjungi oleh siswa, seperti sekolah, rumah sakit, pasar, taman, dan sebagainya. Guru menjelaskan bahwa setiap tempat memiliki tanda atau ciri-ciri yang membedakan tempat tersebut dari tempat lainnya. Siswa diminta untuk memperhatikan ciri-ciri khusus dari setiap tempat umum yang akan dibahas. Guru kemudian memperkenalkan berbagai tanda atau simbol yang biasa ditemui di tempat umum, seperti simbol untuk rumah sakit, simbol untuk toilet umum, atau simbol dilarang merokok di tempat tertentu. Siswa diminta untuk memperhatikan gambar-gambar ya

  Kegiatan pembelajaran Matematika kelas 5 dengan topik **"Menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari 2 Bilangan"**. Guru membuka pembelajaran dengan pengantar mengenai konsep dasar kelipatan dan faktor dari sebuah bilangan. Melalui penjelasan ini, siswa diperkenalkan dengan bagaimana bilangan-bilangan memiliki kelipatan dan faktor. Guru memberikan contoh-contoh bilangan sederhana, seperti 2, 3, 4, dan 6, dan menjelaskan bagaimana kelipatan serta faktor dari bilangan tersebut dapat ditemukan. Setelah siswa memahami cara menentukan kelipatan dan faktor, guru melanjutkan dengan materi inti yaitu **KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)** dan **FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)**. Guru memberikan beberapa contoh dan langkah-langkah sistematis untuk menentukan KPK dan FPB. Guru memandu siswa dalam beberapa soal contoh agar siswa bisa memahami proses dengan baik. Setelah mendapatkan pemahaman tentang KPK dan FPB, siswa diberikan latiha

  Kegiatan senam pagi di SDN 16 Salama berlangsung dengan semangat yang tinggi. Pembina senam, Ibu Derry, memandu gerakan senam dengan penuh energi, diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan kepala sekolah.  Senam dimulai pada pagi hari di lapangan sekolah. Ibu Derry memberikan aba-aba dan memimpin gerakan senam dengan irama yang dinamis. Siswa-siswa tampak antusias mengikuti setiap gerakan yang dicontohkan, mulai dari pemanasan hingga gerakan inti senam. Para guru dan kepala sekolah, Ibu Nurmaidah, juga turut aktif bergerak bersama siswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga sebagai ajang meningkatkan kedisiplinan dan kekompakan seluruh warga sekolah. Senam pagi berakhir dengan tepuk tangan bersama dan semangat untuk menjalani hari yang produktif di sekolah.

  Kegiatan belajar Bahasa Indonesia dengan topik Jelajah Kata dimulai dengan pengantar dari guru yang menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu mengenal kosakata baru dan bagaimana menyampaikan pendapat dengan aktif melalui diskusi. Guru memperkenalkan topik *Jelajah Kata*, menjelaskan pentingnya penguasaan kosakata dalam memahami teks. Guru kemudian membacakan teks pendek yang berisi beberapa kata yang mungkin belum diketahui siswa, meminta mereka untuk memperhatikan kata-kata yang terdengar asing atau baru. Setelah teks dibacakan, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan kosakata yang belum mereka kenali. Bersama-sama mencoba menemukan artinya dengan menggunakan konteks kalimat. Setelah diskusi selesai, setiap kelompok diberi kartu kata-kata baru dari teks yang telah dibacakan. Tugas mereka adalah memasang kata-kata tersebut di papan tulis dan menjelaskan artinya di hadapan kelas. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentas

Siswa kelas 1 melakukan kegiatan belajar "Mendikte kata dimulai dengan huruf L". Kegiatan ini dibimbing langsung oleh guru kelas 1 yaitu ibu Endang Tantian Martini, S. Pd. Pada proses pembelajaran, cara yang dilakukan oleh guru adalah dengan "Latihan menulis dan membaca".  Ibu Endang menggunakan papan tulis sebagai media untuk menuliskan berbagai kata yang dimulai dari huruf 'K',  seperti Lama, Laku, Letih, dsb.  Guru membacakan setiap kata dengan jelas dan diulangi beberapa kali. Kemudian guru meminta siswa untuk menirukan pengucapannya. Setelah membaca bersama guru melakukan Latihan mendikte pada siswa yaitu guru meminta siswa menyebutkan kata yang mereka sukai yang di mulai dengan huruf 'L'. Kemudian meminta siswa untuk menulis kata-kata yang telah diucapkan. Misalnya, sebutkan "Lama" dan biarkan mereka menulisnya di buku mereka.  Untuk memperkuat pemahaman, adakan latihan tambahan dengan menuliskan kata-kata baru yang dimulai dengan hur

  Kegiatan belajar kelas 3 kali ini membahas tentang Pembagian pada bilangan cacah. Guru menjelaskan konsep dasar pembagian sebagai pengelompokan angka-angka ke dalam bagian yang sama besar. Untuk memudahkan pemahaman, guru menunjukkan bagaimana pembagian bisa dipahami sebagai proses mengurangi secara berulang atau menjumlahkan angka-angka dalam kelompok tertentu. Siswa kemudian diminta untuk menyelesaikan soal pembagian sederhana dengan cara menjumlahkan angka-angka yang sama sampai mencapai bilangan yang akan dibagi. Misalnya, untuk soal 12 ÷ 3, siswa diajarkan untuk menjumlahkan angka 3 berulang kali (3 + 3 + 3 + 3) hingga mencapai 12, yang hasilnya adalah 4. Setelah penjelasan dan beberapa contoh soal dikerjakan bersama-sama, siswa diberi beberapa soal latihan untuk dikerjakan secara mandiri. Guru mendampingi setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam menghitung. 

  Kegiatan belajar kelas 3 mata pelajaran Bahasa Inggris bersama Ibu Nurhaidah kali ini membahas materi tentang ungkapan "breakfast", "lunch", dan "dinner". Ibu Nurhaidah membuka pelajaran dengan memperkenalkan kata-kata tersebut yang berarti sarapan, makan siang, dan makan malam. Ibu Nurhaidah menjelaskan kapan setiap kata tersebut digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Setelah itu, beliau meminta siswa untuk menyebutkan apa yang biasanya mereka makan saat breakfast, lunch, dan dinner. Siswa bersemangat menjawab, dan beberapa siswa menyebutkan menu favorit mereka dalam bahasa Inggris. Untuk melatih penggunaan kata-kata tersebut, Ibu Nurhaidah mengajak siswa membuat kalimat sederhana seperti "I have fried chicken for breakfast". Siswa diminta menuliskan dan membacakan kalimat mereka di depan kelas.

  Kegiatan belajar kelas 6 muatan lokal Sejarah Bima bersama Ibu Miftuhalisa membahas tentang sikap Kesultanan Bima terhadap kedatangan bangsa asing. Ibu Miftuhalisa menjelaskan bahwa Kesultanan Bima pada awalnya bersikap terbuka terhadap bangsa asing yang datang ke wilayahnya. Kesultanan menyambut baik bangsa asing dengan harapan adanya hubungan dagang dan pertukaran budaya yang saling menguntungkan. Namun, seiring berjalannya waktu, bangsa asing mulai memanfaatkan keterbukaan tersebut untuk keuntungan mereka sendiri, yang berdampak negatif bagi rakyat Bima. Ibu Miftuhalisa menggambarkan bagaimana bangsa asing memanfaatkan sumber daya alam dan tenaga kerja rakyat Bima untuk kepentingan ekonomi mereka. Hal ini menyebabkan penderitaan di kalangan rakyat Bima, yang akhirnya menyadari bahwa kedatangan bangsa asing tidak sepenuhnya membawa keuntungan bagi mereka. Setelah memberikan penjelasan, Ibu Miftuhalisa mengajak siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana seharusnya sikap yang tepat dal

Kegiatan belajar kelas 1 pelajaran matematika tentang penjumlahan bersusun di SDN 16 Salama dimulai dengan penjelasan guru mengenai konsep dasar penjumlahan bersusun. Guru memperkenalkan penjumlahan dua bilangan dengan nilai satuan dan puluhan secara visual di papan tulis. Guru memberikan contoh sederhana, seperti 32 + 24, dan menunjukkan kepada siswa cara menuliskan bilangan tersebut secara bersusun, yaitu satuan di bawah satuan dan puluhan di bawah puluhan. Guru juga menjelaskan langkah-langkah menghitung hasil penjumlahan mulai dari kolom satuan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan kolom puluhan. Setelah siswa memahami konsep tersebut, guru memberikan beberapa soal penjumlahan bersusun di buku latihan mereka. Siswa diminta untuk mengerjakan soal secara mandiri, dengan bimbingan dari guru yang berkeliling untuk memberikan bantuan kepada siswa yang masih bingung. Beberapa siswa kemudian diminta maju ke depan kelas untuk menuliskan hasil penjumlahan mereka di papan tulis dan me

  Kegiatan belajar matematika kelas 2 tentang pengurangan bersusun di SDN 16 Salama dimulai dengan penjelasan dari guru mengenai konsep dasar pengurangan bersusun. Guru memberikan contoh soal sederhana di papan tulis, seperti pengurangan dua bilangan dengan nilai puluhan. Setelah itu, guru membimbing siswa untuk memahami langkah-langkah dalam melakukan pengurangan bersusun. Siswa diminta untuk memperhatikan bagaimana setiap digit dari bilangan yang dikurangkan diletakkan pada posisi yang tepat (satuan di bawah satuan dan puluhan di bawah puluhan). Guru juga mencontohkan bagaimana menangani situasi ketika bilangan yang lebih kecil dikurangkan dari bilangan yang lebih besar, serta teknik meminjam jika diperlukan. Siswa kemudian diberi lembar kerja yang berisi beberapa soal pengurangan bersusun. Masing-masing siswa diminta mengerjakan soal secara mandiri, tetapi guru tetap berkeliling untuk memberikan bantuan jika ada yang mengalami kesulitan.

  Kegiatan belajar Bahasa Inggris kelas 6 di SDN 16 Salama bersama Ibu Nurhaidah berlangsung dengan fokus pada materi kata kerja dasar (verb) yang diubah menjadi kata kerja bentuk lampau (past tense).  Ibu Nurhaidah memulai pelajaran dengan menjelaskan kepada siswa mengenai perubahan bentuk kata kerja dari present tense ke past tense. Beliau memberikan contoh kata kerja dasar seperti "go" yang berubah menjadi "went", "eat" menjadi "ate", dan beberapa kata kerja tidak beraturan lainnya. Ibu Nurhaidah juga menjelaskan aturan umum untuk kata kerja beraturan yang hanya perlu ditambahkan akhiran "-ed" seperti "walk" menjadi "walked" atau "play" menjadi "played". Setelah memberikan penjelasan, Ibu Nurhaidah mengajak siswa untuk membuat kalimat singkat menggunakan kata kerja bentuk lampau.  Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan kalimat mereka di papan tulis dan membacanya di depan kelas. Ibu Nurhai

  Kegiatan belajar matematika kelas 1 di SDN 16 Salama berlangsung dengan penuh semangat bersama guru kelas, Ibu Suharti dan Ibu Annisah. Materi yang diajarkan pada hari itu adalah pengurangan bilangan di atas sepuluh. Kegiatan dimulai dengan penjelasan dari Ibu Suharti tentang konsep pengurangan. Beliau memberikan beberapa contoh sederhana agar siswa dapat memahami dengan mudah. Setelah penjelasan, Ibu Annisah melanjutkan dengan memberikan teknik berhitung yang dapat membantu siswa dalam melakukan pengurangan. Salah satu teknik yang diajarkan adalah dengan menggunakan jari tangan. Setelah menerima penjelasan, siswa mulai mencoba mengerjakan beberapa soal pengurangan. Mereka menghitung dengan seksama menggunakan teknik yang telah diajarkan. Ibu Suharti dan Ibu Annisah berkeliling kelas untuk memastikan bahwa semua siswa mengerti dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 

  Kegiatan hari ini, siswa SDN 16 Salama  mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Sanggar Kebudayaan (SKB). Pagi itu, para siswa yang akan berpartisipasi dalam lomba memeriksa kelengkapan mereka, seperti kostum dan perlengkapan lomba, yang diperiksa langsung oleh guru pembina. Ibu kepala sekolah juga turut hadir untuk memastikan semua persiapan berjalan dengan baik. Setelah semua kelengkapan dipastikan lengkap, siswa bersama guru pembina dan ibu kepala sekolah berangkat menuju Sanggar Kebudayaan, tempat diselenggarakannya FTBI. Setibanya di lokasi lomba, siswa dan pembina menuju ruang masing-masing sesuai dengan kategori lomba yang diikuti. Para siswa terlihat antusias namun tetap tenang saat menunggu panggilan dari juri untuk tampil. Pada festival kali ini, siswa SDN 16 Salama mengikuti beberapa lomba, yaitu tembang bahasa Bima, stand up comedy bahasa Bima, dan menulis aksara Bima. Saat giliran mereka tiba, siswa tampil dengan penuh percaya diri. Mereka menunjukkan penampilan ya

  Siswa kelas 1 SDN 16 Salama Kota Bima belajar Matematika bersama Ibu Endang Tantian Martini, S.Pd, dengan materi yang dipelajari adalah "Penjumlahan". Sebelum kegiatan belajar dimulai siswa diajak untuk berdoa bersama-sama. Saat memulai pembelajaran Matematika Ibu Endang memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari. Ibu Endang menggunakan "Stick Es Krim" sebagai media berhitung.  Ibu Endang menjelaskan kepada siswa bagaimana cara menghitung penjumlahan menggunakan stick es krim tersbut. Setelah penjelasan, Ibu Endang memberikan latihan kepada siswa. Teknik pengerjaan latihan yang di gunakan oleh guru adalah maju di depan kelas secara bergiliran dan bentuk soal latihan yang diberikan yaitu ibu Endang menyebutkan angka yang akan di jumlahkan kemudian meminta siswa untuk manafsirkannya kedalam simbol matematika, lalu siswa menggunakan stick eskrim sebagai alat bantu berhitung.   Saat siswa sedang mengerjakan latihan. Ibu Endang berkeliling kelas, u

  Kegiatan belajar di kelas 2 SDN 16 Salama hari ini berfokus pada materi pengurangan bersusun. Ibu guru memulai pelajaran dengan menjelaskan konsep dasar pengurangan bersusun kepada siswa. Dengan menggunakan papan tulis. Setelah memberikan penjelasan, siswa diminta untuk memperhatikan dan mencoba beberapa contoh soal yang ditulis oleh Ibu guru di papan tulis. Setiap langkah dijelaskan secara rinci, termasuk cara meminjam angka dari puluhan atau ratusan jika angka yang dikurangi lebih besar dari angka pengurang. Setelah memahami konsepnya, siswa diberikan lembar kerja yang berisi soal-soal pengurangan bersusun. Mereka diminta untuk menyelesaikan soal-soal tersebut secara mandiri. Ibu guru berkeliling kelas, memantau dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Siswa terlihat antusias dan berusaha keras untuk menyelesaikan soal-soal pengurangan dengan benar. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, Ibu guru mengajak mereka untuk membahas hasil pekerjaan mereka b

  Pada pagi hari di SDN 16 Salama, kegiatan guru piket dimulai dengan menyambut kedatangan siswa di gerbang sekolah. Guru piket yang bertugas, yaitu Sumiati, berdiri di pintu masuk sekolah dengan senyum ramah, menyapa setiap siswa yang datang. Mereka memastikan semua siswa masuk dengan tertib dan aman, memberikan salam. Ibu Sumiati juga memberikan arahan kepada siswa untuk segera menuju kelas masing-masing dan bersiap-siap untuk memulai kegiatan belajar. Setelah memastikan semua siswa sudah masuk ke dalam sekolah, guru piket kemudian melanjutkan tugasnya dengan memeriksa daftar hadir di lembar presensi.

  Pada pagi hari di SDN 16 Salama, petugas dari Puskesmas Paruga datang untuk melakukan skrining kesehatan bagi siswa kelas 1. Kegiatan ini dilakukan di ruang kelas yang telah disiapkan sebelumnya. Petugas puskesmas, dengan ramah mulai memanggil siswa satu per satu untuk diperiksa. Skrining kesehatan ini meliputi berbagai pemeriksaan dasar, seperti pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, pendengaran, dan pengecekan kesehatan umum lainnya. Setiap siswa mengikuti prosedur dengan tertib, didampingi oleh guru kelas yang membantu mengatur antrian dan memberikan semangat kepada siswa yang mungkin merasa gugup. Selama pemeriksaan, petugas puskesmas juga memberikan edukasi singkat kepada siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menyikat gigi secara teratur. Setelah pemeriksaan selesai, petugas puskesmas mencatat hasil pemeriksaan pada kartu kesehatan siswa, yang nantinya akan diinformasikan kepada orang tua untuk tind

  Pada pagi hari di kelas 1 SDN 16 Salama, kegiatan belajar dimulai dengan materi mengenal kata-kata yang diawali dengan huruf "a" dan "b". Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan huruf-huruf ini dan menanyakan kepada siswa contoh kata-kata yang diawali dengan masing-masing huruf. Siswa dengan antusias mulai menyebutkan berbagai kata yang mereka ketahui. Misalnya, untuk huruf "a", siswa menyebutkan kata "apel", "ayam". Guru menuliskan setiap kata yang disebutkan siswa di papan tulis, sambil menjelaskan makna dari masing-masing kata tersebut. Selanjutnya, giliran kata-kata yang diawali dengan huruf "b". Siswa menyebutkan kata-kata seperti "bola", "buku", dan "bunga". Guru kembali menuliskan kata-kata tersebut di papan tulis, melibatkan siswa dalam proses belajar dengan meminta mereka mengeja setiap kata. Kegiatan ini tidak hanya membantu siswa mengenal huruf dan kata-kata baru, tetapi juga men

  Ibu Endang Tantian Martini, S.Pd melakukan Kegiatan pembinaan membaca lancar dan mandiri untuk siswa kelas 1. Langkah awal yang dilakukan ibu Endang adalah  menyiapkan bahan bacaan yang akan digunakan, yaitu menggunakan teks bacaan yang ada dalam buku cetak bahasa Indonesia. Kemudian Guru meminta siswa membacakan teks cerita pendek yang ada di buku bersama-sama. Ibu endang berkeliling kelas untuk memantau bacaan siswa. Jika ada kata yang sulit diucapkan atau kosa kata baru yang muncul, ibu endang mencatat/menuliskan kata-kata tersebut di papan tulis. Kemudian setelah siswa selesai membaca, ibu Endang meminta siswa untuk  maju ke depan kelas lalu membaca secara bergelgiliran. Kegiatan ini dilakukan karena dapat mencakup berbagai aktivitas yang dirancang untuk membangun keterampilan membaca mereka dengan lancar dan mandiri. Dengan meminta siswa untuk membaca teks yang ada, dapat membuat mereka lancar dalam membaca dan memahami konteks cerita secara mandiri.

  Pada pagi hari di SDN 16 Salama, guru piket melaksanakan tugas rutin untuk menyambut kedatangan siswa dengan penuh semangat. Hari ini, guru piket yang bertugas adalah Astuti dan ibu Annisah. Keduanya berdiri di pintu gerbang sekolah, menyambut siswa yang datang satu per satu. Mereka menyapa siswa dengan senyuman, memberi salam, dan memastikan setiap siswa memasuki area sekolah dengan rapi. Setelah semua siswa tiba, Ibu Astuti kemudian menuju meja piket untuk mengisi buku piket. Mereka mencatat hal-hal penting yang terjadi pada pagi itu. Setelah selesai mengisi buku piket, Ibu Astuti dan Ibu Annisah siap melanjutkan tugas mereka untuk memantau kegiatan belajar mengajar selama hari itu.

  Kegiatan belajar kelas 1 di SDN 16 Salama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kali ini bertujuan untuk mengenal huruf dan memperkaya kosa kata siswa. Guru memulai pelajaran dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil agar mereka dapat lebih fokus dan aktif dalam kegiatan yang dilakukan. Pada salah satu kelompok, siswa diberi tugas untuk mencari huruf-huruf yang terdapat pada kartu huruf yang telah disediakan. Kartu-kartu tersebut berisi berbagai huruf alfabet yang disusun acak. Siswa diminta untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan huruf-huruf yang diperlukan untuk membentuk satu kata sederhana, seperti "ratu". Setelah berhasil menyusun kata, mereka menempelkan huruf-huruf tersebut di papan tulis dengan urutan yang benar. Sementara itu, pada kelompok lain, siswa diberi tantangan untuk mendengarkan dengan seksama huruf yang diucapkan oleh guru. Setelah mendengar huruf yang disebutkan, siswa harus segera mencari kartu huruf yang sesuai dari kartu di depan m

  Kegiatan belajar kelas 5 di SDN 16 Salama pada mata pelajaran IPAS kali ini membahas tentang rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Guru menjelaskan bagaimana rantai makanan memiliki peran penting, mulai dari produsen, konsumen, hingga pengurai. Setelah memahami rantai makanan, guru melanjutkan dengan penjelasan tentang jaring-jaring makanan, yaitu kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling terhubung di dalam ekosistem. Guru menunjukkan contoh-contoh jaring-jaring makanan. Hal ini membantu siswa memahami bahwa ekosistem bersifat dinamis dan saling bergantung satu sama lain. Untuk memperkuat pemahaman, guru membagikan lembar kerja kepada siswa. Lembar kerja tersebut berisi rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang harus dilengkapi oleh siswa. Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan antarorganisme dalam sebuah ekosistem.

  Kegiatan belajar kelas 6 di SDN 16 Salama untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila kali ini membahas tentang norma, hak, dan kewajiban. Guru membuka pelajaran dengan penjelasan singkat mengenai pengertian norma, hak, dan kewajiban, serta pentingnya ketiga konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memberikan penjelasan, guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai contoh-contoh norma yang ada di masyarakat, seperti norma agama, norma hukum, dan norma kesopanan. Siswa diberi kesempatan untuk menyebutkan norma-norma yang mereka ketahui dan bagaimana norma-norma tersebut berlaku dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Kemudian, guru melanjutkan dengan membahas hak dan kewajiban. Siswa diminta untuk memberikan contoh hak-hak yang mereka miliki sebagai anak, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk bermain, dan hak untuk mendapatkan kasih sayang. Di sisi lain, guru juga menekankan pentingnya memahami kewajiban, seperti kewajiba

  Kegiatan belajar kelas 3 di SDN 16 Salama dimulai dengan aktivitas membaca bersama bacaan berjudul "Istana Kue." Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 2-4 siswa. Setiap kelompok diberikan teks bacaan yang sama, yaitu "Istana Kue," untuk dibaca secara bergiliran. Siswa diminta untuk membaca dengan suara yang nyaring, sehingga seluruh anggota kelompok bisa mendengarkan dengan jelas. Guru berkeliling mengamati setiap kelompok, memberikan arahan dan bantuan jika diperlukan, serta memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan untuk membaca. Suasana kelas menjadi hidup dengan suara-suara siswa yang bergiliran membaca teks. Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan membaca siswa, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbicara di depan orang lain.  Kegiatan ini diakhiri dengan refleksi singkat dari guru, yang mengapresiasi usaha dan partisipasi semua siswa. Guru juga memberikan beberapa pert

  Guru pembina patok lele di SDN 16 Salama mengadakan acara sederhana untuk membagikan hadiah berupa uang tunai kepada tim putra patok lele yang telah meraih juara ketiga dalam lomba patok lele Kota Bima. Acara ini diadakan di halaman sekolah. Guru pembina, yang juga turut mendampingi siswa selama lomba, memberikan sambutan singkat sebelum pembagian hadiah. Beliau mengapresiasi usaha dan kerja keras tim putra yang telah berjuang dengan semangat tinggi, serta menunjukkan kekompakan dalam setiap pertandingan. Guru pembina juga menyampaikan harapan agar prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi dalam berbagai bidang. Setelah itu, masing-masing anggota tim putra patok lele dipanggil satu per satu untuk menerima hadiah berupa uang tunai. Siswa-siswa tersebut menerima hadiah dengan senang, diiringi tepuk tangan dari teman-teman dan guru-guru yang hadir. Acara ini diakhiri dengan foto bersama tim patok lele dan guru pembina, sebagai kenang-kenangan atas pr

  Hari ini SDN 16 Salama melaksanakan upacara bendera. Pelaksana upacara kali ini adalah siswa kelas 6. Masing-masing petugas, mulai dari pengibar bendera, pemimpin upacara, hingga pembaca teks, melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan arahan yang telah diberikan sebelumnya. Ibu Nurmaidah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau memberikan beberapa pesan penting kepada seluruh siswa. Salah satu poin yang ditekankan adalah agar setiap siswa selalu melaporkan hal-hal yang terjadi di sekolah kepada bapak atau ibu guru. Ini dilakukan agar segala permasalahan dapat segera ditangani dengan baik dan tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Selain itu, Kepala Sekolah juga menegur siswa yang tidak mengikuti upacara dengan baik. Beliau menegaskan bahwa upacara bendera adalah bagian penting dari pendidikan karakter, dan siswa yang tidak mengikuti upacara dengan disiplin akan dikenakan sanksi. Sanksi ini diberikan sebagai bentuk

  foto dari website dikpora kota bima Kota Bima, (2/9) -  Melansir dari website resmi Dinas Dikpora Kota Bima, SDN 16 Salama masuk kategori 5 besar  berita website teratas jenjang SD se Kota Bima berdasarkan statistik berita bulan Agustus 2024. Dalam kategori tersebut bulan Agustus ini, SDN 16 Salama mendapatkan peringkat kedua. Semua ini tidak lepas dari dukungan, motivasi, dan kerja keras dari semua warga sekolah. Selain itu, Dinas Dikpora Kota Bima juga menyebutkan sekolah dasar lainnya yang masuk dalam 5 besar jenjang SD berita teratas  tertanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2024 , diantaranya sebagai berikut : 1. SDN  14 Sadia  Kota Bima 2. SDN 16 Salama Kota Bima 3. SDN 13 Kolo  Kota Bima 4. SDN 21 Tolomundu Kota Bima 5. SDN 22 Jatibaru Kota Bima SDN 16 Salama juga memberikan ucapan selamat kepada sekolah dasar lainnya yang masuk 5 besar berita teratas se-Kota Bima.  Harapannya, semoga penghargaan yang diperoleh ini website SDN 16 Salama dapat ditingkatkan dengan menyuguhk

  Kegiatan senam di SDN 16 Salama berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan. Pagi itu, seluruh siswa dan guru berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti senam pagi bersama. Ibu Sumiati, yang memandu senam, berdiri di depan barisan, memberikan aba-aba dan menunjukkan gerakan-gerakan senam yang energik. Senam dimulai dengan gerakan pemanasan untuk menggerakkan otot-otot tubuh dan mempersiapkan diri sebelum memasuki gerakan inti. Siswa dan guru mengikuti gerakan dengan penuh antusias, meniru setiap langkah yang diperagakan oleh Ibu Sumiati.  Gerakan demi gerakan dilakukan dengan ritme yang teratur, mulai dari gerakan tangan, kaki, hingga tubuh yang melibatkan seluruh otot. Ibu Sumiati memastikan semua peserta mengikuti gerakan dengan benar dan memberikan semangat kepada mereka agar tetap berenergi. Suasana semakin meriah ketika senam diiringi dengan musik yang ceria, membuat seluruh siswa dan guru semakin bersemangat untuk bergerak. Senam ini tidak hanya memberikan manfaat bagi k