Hari Filateli Indonesia 29 Maret 2024 - SDN 16 Salama
Tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Filateli Nasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filateli adalah koleksi dan penyelidikan tentang prangko dan meterai; pengumpulan prangko. Sementara kolektornya disebut filatelis.
Tujuan Hari Filateli adalah untuk memperingati perkembangan prangko dari masa ke masa. Menurut catatan redaksi detikcom, sejarahnya berawal dari para kolektor prangko yang berkumpul di Batavia (Jakarta) pada 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli dengan nama "Postzegelverzamelaars Club Batavia".
Organisasi tersebut terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, berbagai aspirasi lokal dari beberapa wilayah di Indonesia mencetuskan organisasi yang sama, bernama "Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars" yang diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkumpulan tersebut berganti nama menjadi "Algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia". Kemudian, pada tahun 1953, berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Organisasi tersebut mengalami pergantian nama sebanyak dua kali, seperti Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, dan menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini.
Hari Filateli Indonesia diresmikan oleh komunitas penggemar prangko yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) pada saat FIAP EXCO Meeting di Yogyakarta, pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis se-Asia Pasifik. Hari Filateli Nasional 29 Maret ditetapkan pertama kali pada tahun 2006 yang ditandai dengan penerbitan prangko seri Hari Filateli.
Tujuan Hari Filateli adalah untuk memperingati perkembangan prangko dari masa ke masa. Menurut catatan redaksi detikcom, sejarahnya berawal dari para kolektor prangko yang berkumpul di Batavia (Jakarta) pada 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli dengan nama "Postzegelverzamelaars Club Batavia".
Organisasi tersebut terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, berbagai aspirasi lokal dari beberapa wilayah di Indonesia mencetuskan organisasi yang sama, bernama "Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars" yang diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkumpulan tersebut berganti nama menjadi "Algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia". Kemudian, pada tahun 1953, berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Organisasi tersebut mengalami pergantian nama sebanyak dua kali, seperti Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, dan menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini.
Hari Filateli Indonesia diresmikan oleh komunitas penggemar prangko yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) pada saat FIAP EXCO Meeting di Yogyakarta, pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis se-Asia Pasifik. Hari Filateli Nasional 29 Maret ditetapkan pertama kali pada tahun 2006 yang ditandai dengan penerbitan prangko seri Hari Filateli.
Komentar
Posting Komentar