Hari Demam Berdarah ASEAN 15 Juni 2025 - SDN 16 Salama
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, negara-negara Association of Southest Asian Nations (ASEAN) termasuk ke dalam wilayah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD). Artinya, kawasan ini memiliki tingkat penyebaran DBD yang cukup tinggi dan signifikan.
Isu tersebut kemudian menjadi pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi pada 30 Oktober 2010. Pada forum itu, disepakati pembentukan dan penetapan Hari Demam Berdarah ASEAN.
Melalui peringatan ini, diharapkan adanya peningkatan komitmen nasional dan antar negara ASEAN dalam upaya pengendalian DBD. Mulai dari langkah pencegahan, penanggulangan, hingga tata laksana penanganan kasus.
Dengan demikian, angka kejadian dan kematian akibat DBD bisa ditekan. Sejak ditetapkannya pada 2010, peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN masih rutin dilaksanakan hingga hari ini.
Salah satu bentuk peringatannya adalah dengan mengedukasi masyarakat Asia Tenggara untuk mencegah penyebaran DBD. Upaya tersebut meliputi kegiatan 3M, menguras dan menutup penampungan air, serta memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis.
Dikampanyekan pula gejala-gejala DBD agar masyarakat yang mengalaminya bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat. Gejala DBD yaitu demam tinggi, nyeri otot, mual, dan muntah.
Komentar
Posting Komentar