Hari Kelautan Nasional 2 Juli 2024 - SDN 16 Salama

 


Tanggal 2 Juli diperingati sebagai Hari Kelautan Nasional di Indonesia. Peringatan ini dirayakan dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat agar lebih peduli dengan lautan di Tanah Air.

Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem laut, peringatan Hari Kelautan Nasional ini juga dijadikan momentum untuk terus menjaga kelestarian alam di Indonesia.

Hari Kelautan Nasional juga menjadi kesempatan untuk mengapresiasi peran nelayan, petani laut, peneliti kelautan, lembaga lingkungan dan semua pihak yang berjuang untuk keberlanjutan kelautan.

Lahirnya peringatan Hari Kelautan Nasional sendiri berawal dari latar belakang Indonesia yang merupakan negara kelautan, dengan dua per tiga luas wilayahnya adalah laut. Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia.

Luas lautan di Indonesia mencapai 5.8 juta km dan panjang pantai sekitar 95.181 km atau hampir 25% panjang pantai di dunia. Hal ini didukung dengan letak geografis Indonesia yang berada diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudra Hindia. Untuk itu, potensi Indonesia sangatlah besar dalam biodiversitas sumber daya hayati kelautannya.

Laut menjadi kekayaan berharga Indonesia karena sebagai sumber untuk mencari pangan, mata pencaharian, pariwisata, sumber daya alam, dan lainnya. Juga memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan ekonomi.

Pada peringatan Hari Laut Nasional ini, masyarakat dapat memperingatinya dengan cara melestarikan laut. Beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu
1. Tidak membuang sampah secara sembarangan di sungai dan di laut.
2. Tidak memelihara biota laut yang dilindungi.
3. Tidak menangkap biota laut atau terumbu karang yang dilindungi.
4. Tidak merusak ekosistem yang ada di laut seperti terumbu karang.
5. Menangkap ikan menggunakan perangkap yang ramah lingkungan seperti jaring, jala lempar, pukat pantai dan alat tangkap lainnya.
6. Tidak menggunakan penangkap ikan yang bisa merusak ekosistem lingkungan seperti cantrang, lampara dasar, racun, atau alat peledak yang merusak.
7. Turut serta kegiatan yang mendukung pelestarian ekosistem laut seperti menanam terumbu karang, menebar benih ikan, penyu, dan lain-lain.
8. Menanam atau reboisasi pohon bakau.
9. Mengurangi penggunaan kantong plastik atau bungkus sekali pakai, agar tidak tercemar di laut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Replika Rangka Manusia Kelas 6 - SDN 16 Salama

Uji Coba OSN-Provinsi Bidang IPA Jenjang SD Tahun 2024 - SDN 16 Salama

Puisi Mbojo "Rakapu Kananu" Karya N. Marewo